AnehCuy - Seluruh warga negaranya Di Ingatken Pemerintah untuk lebih berhati-hati Mengenai publikasi kartun Nabi Muhammad Dimana majalah satir Prancis "Charlie Hebdo" telah mempublikasikanya . Pemerintah Perancis juga telah menginstruksikan kedutaan-kedutaannya di luar negeri untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Dari segi tindakan kongkrit, setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri, saya telah memberikan instruksi kepada kedutaan-kedutaan kami di luar negeri yang mungkin akan menghadapi masalah, untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Laurent Fabius usai rapat kabinet bersama Perdana Menteri (PM) Prancis Jean-Marc Ayrault.
"Saya pun telah menghimbau kepada warga kami agar lebih berhati-hati.
Hal ini menunjukan bahwa menyiramkan minyak pada api merupakan tindakan berbahaya dan terkadang tidak bertanggungjawab, mengingat kondisi umum saat ini," imbuh Fabius dalam siaran pers yang diterima detikcom, Kamis (20/9/2012).
Fabius pun mengulang pernyataan PM Ayrault sebelumnya mengenai kebebasan berekspresi di negeri Eropa itu.
"Seperti yang baru disampaikan oleh PM Jean-Marc Ayrault, kebebasan berekspresi merupakan aturan baku di Prancis.
Tentu saja, Pemerintah menghormati hal tersebut. Meskipun demikian, kebebasan berekspresi itu dapat dibatasi oleh keputusan pengadilan," tutur Fabius dalam siaran pers yang dikirimkan Kedubes Prancis di Jakarta.
"Jika terjadi pelanggaran atau ekses, merupakan hak perorangan ataupun kelompok untuk menempuh jalur hukum yang nanti akan memutuskan apakah, ya atau tidak, hukum dilanggar, berdasarkan ketentuan yang dituang dalam Undang-Undang tahun 1881.
Ini dari aspek payung hukum Prancis," ujar pejabat tinggi Prancis tersebut.
Menlu Fabius juga menyebut bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. "Dari sisi negara-negara yang disebut sebagai negara ‘Barat’, ada yang menganggap kaum muslimin sebagai ekstremis, padahal itu sama sekali tidak benar. Agama Islam adalah agama yang cinta damai dan tentram," tandasnya.
Sebelumnya Fabius menyatakan, Prancis akan menutup kedutaan-kedutaan, konsulat dan sekolah-sekolahnya di sekitar 20 negara pada Jumat, 21 September besok. Hal ini dilakukan terkait kekhawatiran akan adanya reaksi publik atas publikasi kartun Nabi Muhammad oleh mingguan Charlie Hebdo
DETIKNEWS
0 komentar:
Posting Komentar