@SurgaBerita - Pada dasarnya Kaka sudah "dicoret" oleh Real Madrid. Mantan pemain terbaik dunia asal Brasil itu cuma punya empat hari untuk segera mendapatkan klub baru.
Dulu, betapa orang tergila-gila pada Kaka, meskipun mereka bukan fans AC Milan. Dia rupawan lahir-batin, menawan di dalam maupun luar lapangan.
Kaka pernah menjadi simbol pemain bola yang sukses dan bermoral. Orang terkagum-kagum pada ketaatannya memegang nilai-nilai religinya. Setiap bikin gol, Kaka tak lupa menunjuk ke angkasa, sesekali memperlihatkan baju dalamnya yang bertuliskan "I Belong to Jesus".
Di luar arena bola, Kaka adalah laki-laki setia, hanya memacari Caroline Celico sejak mereka masih remaja -- dan menjauhkan diri dari seks di luar nikah. "Indah pada waktunya", katanya. Lalu mereka menikah di akhir 2005 di sebuah gereja di Sao Paulo -- dan kini punya sepasang anak.
Kaka sangat jauh dari gosip pribadi. Gosip tentang dirinya melulu soal profesinya. Ketika mulai tak bersinar di Madrid, yang membelinya sangat mahal (68,5 juta euro) dari Milan di musim panas 2009, sering ia diberitakan bakal meninggalkan Santiago Bernabeu.
Faktanya, performa Kaka di musim pertamanya bersama "Si Putih" tergolong "cukup". Ia tampil di 25 pertandingan La Liga, mencetak delapan gol plus enam assist. Total, ia bermain 33 kali di semua kompetisi dengan torehan sembilan gol.
Tapi cerita pahit Kaka terjadi di musim berikutnya, di musim pertama Jose Mourinho. Cedera yang membuatnya absen delapan bulan membuatnya tak bisa memperlihatkan kemampuan terbaiknya pada Mourinho, sedangkan sang pelatih sudah menemukan formasi terbaik skuatnya.
Sejak itu Kaka mulai sering diisukan bakal pindah klub. Chelsea, Milan, dan Manchester City adalah yang sempat menjajakinya. Apalagi Milan, mereka begitu gencar berharap bisa menampung lagi mantan bintangnya itu -- sekaligus menyelamatkan Kaka dari ketidaksuksesan di Madrid.
Tapi tidak pernah ada deal yang tercapai di musim panas tahun lalu. Kaka dipertahankan Mourinho, tapi tetap saja gagal mendapatkan tempat di tim inti. Kaka tenggelam, cuma sesekali saja terdengar di media massa.
Tapi orang ini tak pernah terdengar mengeluh pada pers. Soal karier, ia selalu menyerahkannya pada klub, atau ayahnya yang merupakan manajernya, jika ada potensi transfer.
Saat ini usia Kaka baru 30 tahun, masih punya beberapa tahun lagi untuk bermain di level tinggi. Masalahnya, di mana ia mesti bermain. Mourinho sudah pasti takkan memakainya lagi, lebih-lebih ia baru saja merekrut gelandang top Kroasia, Luka Modric.
Milan terdengar tempat yang paling ideal untuk Kaka. Tapi mau bilang apa, Milan merasa tak punya uang. Jangankan membeli, meminjamnya saja mereka tak sanggup membayar gaji (plus pajak) Kaka, karena Madrid tidak mau menalangi gaji pemainnya itu jika dipinjamkan ke klub lain. Satu-satunya harapan Milan adalah Adriano Galliani merayu Madrid sejadi-jadinya, sampai Florentino Perez berkata, "Oke, silakan pinjam Kaka. Kami juga bersedia menyubsidi gajinya," -- kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Tapi sampai rayu-merayu itu terucapkan, nasib Kaka tinggal sampai 31 Agustus, saat bursa transfer ditutup. Rumor terakhir menyebutkan, Madrid mencoba menawarkan Kaka ke Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Manchester United.
Secara finansial, Tottenham takkan sanggup menggaji Kaka, walaupun si pemain sudah menurunkan standarnya. Jika memang berminat pada Kaka untuk mengisi tempat Modric, mereka paling-paling tinggal berharap Madrid meminjamkannya dan menanggung sebagian gaji Kaka.
Kepada Chelsea dan MU, Madrid lebih berharap menjual Kaka dengan harga di kisaran 20 juta poundsterling. Masalahnya, Chelsea sudah punya Eden Hazard, Oscar dan Marko Marin. Tingginya gaji Kaka tetap sebuah beban. Sementara buat MU, sepertinya ruang-ruang main untuk Kaka sudah tiada, dan mereka juga sudah keluar uang banyak untuk membeli Shinji Kagawa dan Robin van Persie.
Jadi, ke mana pemain Brasil ini akan berlabuh, mungkin kalimat pendek paling pas yang bisa dititipkan fans buat dia adalah, "Yang sabar ya, Kaka".(sumber:Detik.com)
Dulu, betapa orang tergila-gila pada Kaka, meskipun mereka bukan fans AC Milan. Dia rupawan lahir-batin, menawan di dalam maupun luar lapangan.
Kaka pernah menjadi simbol pemain bola yang sukses dan bermoral. Orang terkagum-kagum pada ketaatannya memegang nilai-nilai religinya. Setiap bikin gol, Kaka tak lupa menunjuk ke angkasa, sesekali memperlihatkan baju dalamnya yang bertuliskan "I Belong to Jesus".
Di luar arena bola, Kaka adalah laki-laki setia, hanya memacari Caroline Celico sejak mereka masih remaja -- dan menjauhkan diri dari seks di luar nikah. "Indah pada waktunya", katanya. Lalu mereka menikah di akhir 2005 di sebuah gereja di Sao Paulo -- dan kini punya sepasang anak.
Kaka sangat jauh dari gosip pribadi. Gosip tentang dirinya melulu soal profesinya. Ketika mulai tak bersinar di Madrid, yang membelinya sangat mahal (68,5 juta euro) dari Milan di musim panas 2009, sering ia diberitakan bakal meninggalkan Santiago Bernabeu.
Faktanya, performa Kaka di musim pertamanya bersama "Si Putih" tergolong "cukup". Ia tampil di 25 pertandingan La Liga, mencetak delapan gol plus enam assist. Total, ia bermain 33 kali di semua kompetisi dengan torehan sembilan gol.
Tapi cerita pahit Kaka terjadi di musim berikutnya, di musim pertama Jose Mourinho. Cedera yang membuatnya absen delapan bulan membuatnya tak bisa memperlihatkan kemampuan terbaiknya pada Mourinho, sedangkan sang pelatih sudah menemukan formasi terbaik skuatnya.
Sejak itu Kaka mulai sering diisukan bakal pindah klub. Chelsea, Milan, dan Manchester City adalah yang sempat menjajakinya. Apalagi Milan, mereka begitu gencar berharap bisa menampung lagi mantan bintangnya itu -- sekaligus menyelamatkan Kaka dari ketidaksuksesan di Madrid.
Tapi tidak pernah ada deal yang tercapai di musim panas tahun lalu. Kaka dipertahankan Mourinho, tapi tetap saja gagal mendapatkan tempat di tim inti. Kaka tenggelam, cuma sesekali saja terdengar di media massa.
Tapi orang ini tak pernah terdengar mengeluh pada pers. Soal karier, ia selalu menyerahkannya pada klub, atau ayahnya yang merupakan manajernya, jika ada potensi transfer.
Saat ini usia Kaka baru 30 tahun, masih punya beberapa tahun lagi untuk bermain di level tinggi. Masalahnya, di mana ia mesti bermain. Mourinho sudah pasti takkan memakainya lagi, lebih-lebih ia baru saja merekrut gelandang top Kroasia, Luka Modric.
Milan terdengar tempat yang paling ideal untuk Kaka. Tapi mau bilang apa, Milan merasa tak punya uang. Jangankan membeli, meminjamnya saja mereka tak sanggup membayar gaji (plus pajak) Kaka, karena Madrid tidak mau menalangi gaji pemainnya itu jika dipinjamkan ke klub lain. Satu-satunya harapan Milan adalah Adriano Galliani merayu Madrid sejadi-jadinya, sampai Florentino Perez berkata, "Oke, silakan pinjam Kaka. Kami juga bersedia menyubsidi gajinya," -- kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Tapi sampai rayu-merayu itu terucapkan, nasib Kaka tinggal sampai 31 Agustus, saat bursa transfer ditutup. Rumor terakhir menyebutkan, Madrid mencoba menawarkan Kaka ke Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Manchester United.
Secara finansial, Tottenham takkan sanggup menggaji Kaka, walaupun si pemain sudah menurunkan standarnya. Jika memang berminat pada Kaka untuk mengisi tempat Modric, mereka paling-paling tinggal berharap Madrid meminjamkannya dan menanggung sebagian gaji Kaka.
Kepada Chelsea dan MU, Madrid lebih berharap menjual Kaka dengan harga di kisaran 20 juta poundsterling. Masalahnya, Chelsea sudah punya Eden Hazard, Oscar dan Marko Marin. Tingginya gaji Kaka tetap sebuah beban. Sementara buat MU, sepertinya ruang-ruang main untuk Kaka sudah tiada, dan mereka juga sudah keluar uang banyak untuk membeli Shinji Kagawa dan Robin van Persie.
Jadi, ke mana pemain Brasil ini akan berlabuh, mungkin kalimat pendek paling pas yang bisa dititipkan fans buat dia adalah, "Yang sabar ya, Kaka".(sumber:Detik.com)
Tag : Kaka, Kamu Main di Mana?
0 komentar:
Posting Komentar