reuters
Metrotvnews.com, California: Hakim pengadilan di California menolak permohonan seorang artis untuk mencabut tayangan video Anti-Islam dari situs YouTube.
Film berjudul The Innocence of Muslims itu telah menyulut protes di sejumlah negara Muslim.
Cindy Lee Garcia mengatakan, dirinya menerima ancaman pembunuhan setelah penayangan cuplikan film itu bisa diunggah di situs YouTube. Garcia kemudian melayangkan gugatan melawan Google pemilik situs tersebut serta seorang laki-laki yang berkaitan dengan film tersebut.
Garcia mengatakan, dirinya telah ditipu oleh pembuat film amatir dan tidak mengetahui adanya konten anti-Muslim dalam film itu. Sementara itu, Nakoula Basseley Nakoula, yang dituduh sebagai produser film, masih dalam persembunyian.
Hakim di pengadilan tinggi Los Angeles Luis Lavin mengatakan, dirinya menolak sebagian gugatan Garcia, karena laki-laki yang diyakini membuat film itu tidak mendapatkan salinan gugatan.
"Permintaan untuk membatasi sementara (tayangan film) ditolak," kata Hakim Lavin.
Lavin juga mengatakan, Garcia tidak dapat membuat kesepakatan berkaitan dengan perannya di film dan sebagai pihak ketiga, Google dan YouTube tidak dapat bertanggung jawab.
Sebelum muncul di persidangan, Kamis (20/9) kemarin, Garcia mengatakan telah mengalami gangguan emosional karena dampak yang diakibatkan cuplikan film tersebut.
"Seluruh hidup saya telah terbalik dalam segala aspek," kata dia. "Keluarga saya telah diancam."
Berkaitan dengan video itu, Garcia menambahkan, "Saya itu demoralisasi, merendahkan. Saya pikir itu (YouTube) perlu menghentikan."
Sebuah video amatir yang dibuat di AS, berjudul Innocence of Muslims, disulihsuarakan ke bahasa Arab, dan memicu kemarahan di berbagai negara karena dianggap menghina Nabi Muhamad.
Sementara itu, Nakoula Basseley Nakoula, pembuat film, bersembunyi setelah namanya dikaitkan dengan film.
Seorang kuasa hukum Google mengatakan tidak memiliki hak mengenai bagaimana film mereka diinterpretasi.
"Jika kami melihat itu dengan cara itu, kami mengatakan bahwa Arnold Schwarzenegger sebagai cyborg di Terminator merupakan sebuah pernyataan faktual mengenai Arnold Schwarzenegger," ujar pengacara Google, Timothy Alger kepada kantor berita Reuters.
Pekan lalu, YouTube memblokir akses tayangan cuplikan video di Mesir dan Libia.
Rabu lalu, pemblokiran di sejumlah negara juga diperpanjang karena bagi otoritas lokal video itu ilegal. Pemblokiran dilakukan di India, Indonesia, Malaysia dan Saudi Arabia."
Sejumlah negara seperti Pakistan dan Sudan telah melakukan pemblokiran sendiri.
Garcia juga melancarkan gugatan hukum terhadap Nakoula untuk kasus penipuan dan fitnah. Dalam dokumen pengadilan, Garcia mengatakan dia dibuat percaya bahwa proyek yang dikerjakannya mengenai film petualangan gurun pasir.
Cuplikan film itu menimbulkan protes di sejumlah negara Timur Tengah, Afrika Utara dan Sri Lanka.
Empat warga Amerika, termasuk duta besarnya untuk Libia, Chris Stephens, tewas pekan lalu dalam serangan ke konsulat AS di Benghazi Libia. Sekitar 30 orang tewas di tujuh negara dalam protes film tersebut.(BBC/RZY)
sumber:http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/09/21/106930/Gugatan-Pemain-Film-The-Innocence-of-Muslims-DitolakFilm berjudul The Innocence of Muslims itu telah menyulut protes di sejumlah negara Muslim.
Cindy Lee Garcia mengatakan, dirinya menerima ancaman pembunuhan setelah penayangan cuplikan film itu bisa diunggah di situs YouTube. Garcia kemudian melayangkan gugatan melawan Google pemilik situs tersebut serta seorang laki-laki yang berkaitan dengan film tersebut.
Garcia mengatakan, dirinya telah ditipu oleh pembuat film amatir dan tidak mengetahui adanya konten anti-Muslim dalam film itu. Sementara itu, Nakoula Basseley Nakoula, yang dituduh sebagai produser film, masih dalam persembunyian.
Hakim di pengadilan tinggi Los Angeles Luis Lavin mengatakan, dirinya menolak sebagian gugatan Garcia, karena laki-laki yang diyakini membuat film itu tidak mendapatkan salinan gugatan.
"Permintaan untuk membatasi sementara (tayangan film) ditolak," kata Hakim Lavin.
Lavin juga mengatakan, Garcia tidak dapat membuat kesepakatan berkaitan dengan perannya di film dan sebagai pihak ketiga, Google dan YouTube tidak dapat bertanggung jawab.
Sebelum muncul di persidangan, Kamis (20/9) kemarin, Garcia mengatakan telah mengalami gangguan emosional karena dampak yang diakibatkan cuplikan film tersebut.
"Seluruh hidup saya telah terbalik dalam segala aspek," kata dia. "Keluarga saya telah diancam."
Berkaitan dengan video itu, Garcia menambahkan, "Saya itu demoralisasi, merendahkan. Saya pikir itu (YouTube) perlu menghentikan."
Sebuah video amatir yang dibuat di AS, berjudul Innocence of Muslims, disulihsuarakan ke bahasa Arab, dan memicu kemarahan di berbagai negara karena dianggap menghina Nabi Muhamad.
Film yang dibuat dengan biaya rendah itu tidak melanggar hukum di AS, yang melindungi kebebasan berbicara dalam amandemen pertama konsititusinya.
Sementara itu, Nakoula Basseley Nakoula, pembuat film, bersembunyi setelah namanya dikaitkan dengan film.
Seorang kuasa hukum Google mengatakan tidak memiliki hak mengenai bagaimana film mereka diinterpretasi.
"Jika kami melihat itu dengan cara itu, kami mengatakan bahwa Arnold Schwarzenegger sebagai cyborg di Terminator merupakan sebuah pernyataan faktual mengenai Arnold Schwarzenegger," ujar pengacara Google, Timothy Alger kepada kantor berita Reuters.
Pekan lalu, YouTube memblokir akses tayangan cuplikan video di Mesir dan Libia.
Rabu lalu, pemblokiran di sejumlah negara juga diperpanjang karena bagi otoritas lokal video itu ilegal. Pemblokiran dilakukan di India, Indonesia, Malaysia dan Saudi Arabia."
Sejumlah negara seperti Pakistan dan Sudan telah melakukan pemblokiran sendiri.
Garcia juga melancarkan gugatan hukum terhadap Nakoula untuk kasus penipuan dan fitnah. Dalam dokumen pengadilan, Garcia mengatakan dia dibuat percaya bahwa proyek yang dikerjakannya mengenai film petualangan gurun pasir.
"Tidak ada yang menyebutkan Muhamad selama pembuatan film dan di lokasi," kata dia. "Tidak ada yang merujuk ke agama, begitu pula tidak ada konten seksual yang diketahui oleh Garcia."
Cuplikan film itu menimbulkan protes di sejumlah negara Timur Tengah, Afrika Utara dan Sri Lanka.
Empat warga Amerika, termasuk duta besarnya untuk Libia, Chris Stephens, tewas pekan lalu dalam serangan ke konsulat AS di Benghazi Libia. Sekitar 30 orang tewas di tujuh negara dalam protes film tersebut.(BBC/RZY)
follow @taugak_sih dan fans fb facebook.com/asiktau
0 komentar:
Posting Komentar